Ubah Citra, RSJSH Menjadi Tempat Untuk Sehat
Sumber: Google |
Rabu, 26 April kemarin
saya dan beberapa teman blogger menghadiri acara yang berada di Grogol, dan
ternyata tidak jauh dari stasiun grogol ada sebuah Rumah Sakit Jiwa Dr.
Soeharto Heedjan. Dengan tema seminar Urban Mental Health. Yang diadakan dalam
gedung administrasi yang letaknya itu tidak jauh dari bangsal para pasien,
pastinya kita melewati para pasien yang sedang berisitirahat siang.
Sebelum kita melanjutkan seminar, ternyata ada lagi kegiatan yang diadakan disini. Ternyata
bukan hanya dalam rangka mengadakan seminar saja namun karena Rumah Sakit Jiwa
Dr. Soeharto Heedjan sedang berulang tahun yang ke 150th.
Di awali dengan kegiatan makan siang bersama dan Hospital Tour. Namun sayangnya, kedua acara itu saya tidak sempat hadir karena kegiatan saya dan juga ibu kota yang super duper macetnya
Di awali dengan kegiatan makan siang bersama dan Hospital Tour. Namun sayangnya, kedua acara itu saya tidak sempat hadir karena kegiatan saya dan juga ibu kota yang super duper macetnya
Tapiiiii, tidak membuat
saya kecewa datang di jam-jam terakhir seperti kemarin. Karena saya berasa
sedang duduk di kelas dengan mata kuliah psikologi, kembali saya
mengingat ajaran dosen waktu itu tentang psikologi (saya suka mata kuliah
tapi belum dosennya :D). Walaupun juga dari beberapa narasumber saya hanya bisa
mendengarkan 2 mata kuliah saja (anggap kuliah, ya!)
Dalam rangka ulang
tahunnya yang ke-150 ini, RSJSH sudah menjadi tempat berlindungnya para pasien
yang sangat membutuhkan perlindungan jiwanya. Banyak pasien dengan berbagai
keluhan datang dengan tingkat jiwa yang berbeda-beda juga. Dan semua yang datang mengharapkan kesembuhan yang optimal.
Pembukaan acara ulang tahun RSJSH, oleh Dr. Agus. |
Seperti yang di katakan
oleh Dr. Agus “Merubah citra RSJ menjadi tempat mereka untuk sehat. Dan mari
membantu mereka untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya kembali dan diterima
lagi oleh masyarakat sekitar, ini sangat penting untuk kelanjutan mereka saat
mereka sudah sehat kembali jiwanya.”
Dan berlanjut ke seminar
setelah pembukaan dari perwakilan rumah sakit. Sebenarnya ada satu narasumber
lagi yang bernaman Budi Putra, karena kendala ibu kota membuat saya masih saja
melewatinya, namun pada narasumber kedua ada seorang dokter cantik dr
Nova Riyanti Yusuf, SpKJ. Yang dulu sebagai anggota DPR RI 2012-2014,
sempat memperjuangkan UU Kesehatan Jiwa di komisi IX. dan sekarang menjadi psikiater
di RSJSH, kemarin menjelaskan sedikit tentang peran media menurut UU 18 tahun
2014 tentang kesehatan Jiwa.
Menurutnya, pemahaman
positif mengenai gangguan jiwa dan ODGJ dengan tidak membuat pemberitaan,
penyiaran, artikel atau semacamnya yang mengarah kepada stigmatisasi dan
diskriminasi terhadap ODGJ. Dan berikan pemahaman yang kondusif, tidak
mengandung unsur kekerasan, pornografi narkotika/psikotropika dan zat adiktif.
Dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ (Sumber Instagram: @true_noriyu) |
Apalagi setelah internet
menjadi kebutuhan di era millennial, juga membuat para remaja atau
anak-anak berkembang lagi secara pesat dalam hal berpikir dan cepat tanggap dengan
apa yang sekarang menjadi viral. Harusnya kita yang dewasa memberi sedikit
arahan positif dalam penggunaan internet, ya teman.
Misalkan saja kalau yang menjadi viral itu adalah kegiatan yang sebenarnya merugikan bagi anak-anak dan remaja penerus bangsa ini bukan? Seperti Skip Challenge, yang menekan dada temannya sampai tak sadarkan diri. Dan terakhir saya lihat adalah naik turun challenge yang dilakukan oleh anak yang berumuran sampai 18 (masa sekolah). Ini termasuk dalam Internet Addictional.
Sedikit juga yang saya
tangkap dari Internet Addictional yang dilanjutkan oleh narasumber ketiga
yaitu, dr. Susi Yusna Dewi. Seorang psikiater anak & remaja, pemilik
klinik center perkembangan anak. Beliau menjelaskan tentang perkembangan internet yang membuat anak-anak dan
remaja menjadi kecanduan (addict), dan susah melepaskan diri dari Internet
Addictional.
Seperti beberapa anak
yang suka menghabiskan kuota orang tuanya untuk membuka youtube sampai memiliki
akun media sosial sendiri, untuk memperlancar segala kegiatannya di dunia maya. Orang
tua yang bingung akhirnya juga memakai jaringan wifi dirumah semakin anaknya
menjadi I-Addictional. Pasti ada kan diantara teman semua? Dengan cara
apa kalian menghentikan atau mengurangi I-Addictional?
Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ (K) |
Ada beberapa tipe
kesalahan anak-anak atau remaja dalam menyikapi internet di jaman sekarang yang saya dapat dari dr. Susi, adalah:
- Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif.
- Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
- Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
- Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
- Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Hati-hati ya, dengan kegiatan satu ini, yang era ini banyak sekali orang-orang dewasa maupun remaja tak henti untuk menggunakannya. Sampai menyisihkan sedikit uangnya untuk membeli pulsa internet.
Ayo sehatkan jiwa kita, dengan kegiatan yang positif. Kurangi intenet mungkin menjadi salah satunya, gunakan untuk beristirahat.
Berakhirlah kegiatan dalam rangka ulang tahun Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heedjan, dengan foto bersama dengan para blogger.
Terima kasih (TRI)
Terima kasih (TRI)
Komentar
Posting Komentar